Google

Sunday, February 8, 2009

Sosok Ya'juj dan Ma'juj

Dalam Al-Quran, kata Ya'juj dan Ma'juj disebutkan dua kali yaitu pada surat Al-Kafhfi ayat 94 dan surat Al-Anbiya 96.

Mereka berkata, "Hai Dzulkarnain, sesungguhnya Ya'juj dan Ma'juj itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan sesuatu pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat dinding antara kami dan mereka?" (QS. Al-Kafhi: 94).

Hingga apabila dibukakan Ya'juj dan Ma'juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. (QS. Al-Anbiya: 96)

Sosok Ya'juj dan Ma'juj

Para Ulama sepakat bahwa berdasarkan keterangan dari banyak dalil baik Al-Quran mapun sunnah, maka sosok Ya'juj dan Ma'juj ini adalah manusia yang berasal dari keturunan Nabi Adam a.s. Atau tepatnya dari keturuan Nabi Nuh a.s. melalui jalur keturunan Yafits. Yafits adalah salah satu anak Nabi Nuh as. (lihat An-Nihayah/Alfitan dan Malahim jilid. 1 hal. 153).

Dasarnya adalah hadits Rasulullah SAW:

Dari Abdullah bin Umar r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Ya'juj dan Ma'juj itu adalah dari anak Adam. Dan kalau diutus kepada manusia pastilah akan membuat kerusakan dan tidak yang mati dari keduanya kecuali meninggalkan seribu keturunan atau lebih. (HR At-Tayalisi)

Kedatangan Ya'juj dan Ma'juj merupakan tanda dari akan segera terjadinya kiamat kubro, yaitu saat mereka bisa terlepas dari penjagaan tanggul/benteng yang telah didirikan untuk memenjarakan mereka di masa Zulkarnain.

Dalam Al-Quran Allah SWT berfirman:

Mereka berkata, "Hai Dzulkarnain, sesungguhnya Ya'juj dan Ma'juj itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan sesuatu pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat dinding antara kami dan mereka?" Dzulkarnain berkata, "Apa yang telah dikuasakan oleh Tuhanku kepadaku terhadapnya adalah lebih baik, maka tolonglah aku dengan kekuatan, agar aku membuatkan dinding antara kamu dan mereka, berilah aku potongan-potongan besi." Hingga apabila besi itu telah sama rata dengan kedua gunung itu, berkatalah Dzulkarnain, "Tiuplah." Hingga apabila besi itu sudah menjadi api, diapun berkata, "Berilah aku tembaga agar aku kutuangkan ke atas besi panas itu." Maka mereka tidak bisa mendakinya dan mereka tidak bisa melobanginya. Dzulkarnain berkata, "Ini adalah rahmat dari Tuhanku, maka apabila sudah datang janji Tuhanku, Dia akan menjadikannya hancur luluh; dan janji Tuhanku itu adalah benar." (QS Al-Kahf: 94-98)

Setelah terlepas, mereka akan melakukan kerusakan di muka bumi ini dan menjadi tanda segera datangnya kiamat.

Di Mana Lokasi Ya'juj dan Ma'juj?

Tidak ada nash atau keterangan yang sharih tentang posisi dimana Ya'juj dan Ma'juj itu dipenjarakan oleh Zulkarnain. Yang ada hanyalah keterangan sepotong saja bahwa tempatnya di wilayah timur di sebuah tempat yang diapit oleh dua gunung yang besar. Namun detail lokasinya tidak pernah disebutkan dalam hadits.

Memang ada yang mengatakan bahwa mereka dipenjarakan di daerah Tirmiz, namun ini tetap masih jadi perbedaan di kalangan ahli sejarah. Kita tidak bisa memastikannya karena tidak ada data yang akurat dari sisi nash Quran dan sunnah. Mungkin nanti penemuan ilmiyah di masa mendatang akan bisa memberikan gambaran lebih detail, yaitu pada saat terjadi peristiwa tersebut.

Wallahu a'lam bishshawab.


Ditulis oleh Hari Kuswanto
Saturday, 19 January 2008

Dalam Al-Quran, kata Ya'juj dan Ma'juj disebutkan dua kali yaitu pada surat Al-Kafhfi ayat 94 dan surat Al-Anbiya 96.

Mereka berkata, "Hai Dzulkarnain, sesungguhnya Ya'juj dan Ma'juj itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan sesuatu pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat dinding antara kami dan mereka?" (QS. Al-Kafhi: 94).

Hingga apabila dibukakan Ya'juj dan Ma'juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. (QS. Al-Anbiya: 96)

Sosok Ya'juj dan Ma'juj

Para Ulama sepakat bahwa berdasarkan keterangan dari banyak dalil baik Al-Quran mapun sunnah, maka sosok Ya'juj dan Ma'juj ini adalah manusia yang berasal dari keturunan Nabi Adam a.s. Atau tepatnya dari keturuan Nabi Nuh a.s. melalui jalur keturunan Yafits. Yafits adalah salah satu anak Nabi Nuh as. (lihat An-Nihayah/Alfitan dan Malahim jilid. 1 hal. 153).

Dasarnya adalah hadits Rasulullah SAW:

Dari Abdullah bin Umar r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Ya'juj dan Ma'juj itu adalah dari anak Adam. Dan kalau diutus kepada manusia pastilah akan membuat kerusakan dan tidak yang mati dari keduanya kecuali meninggalkan seribu keturunan atau lebih. (HR At-Tayalisi)

Kedatangan Ya'juj dan Ma'juj merupakan tanda dari akan segera terjadinya kiamat kubro, yaitu saat mereka bisa terlepas dari penjagaan tanggul/benteng yang telah didirikan untuk memenjarakan mereka di masa Zulkarnain.

Dalam Al-Quran Allah SWT berfirman:

Mereka berkata, "Hai Dzulkarnain, sesungguhnya Ya'juj dan Ma'juj itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan sesuatu pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat dinding antara kami dan mereka?" Dzulkarnain berkata, "Apa yang telah dikuasakan oleh Tuhanku kepadaku terhadapnya adalah lebih baik, maka tolonglah aku dengan kekuatan, agar aku membuatkan dinding antara kamu dan mereka, berilah aku potongan-potongan besi." Hingga apabila besi itu telah sama rata dengan kedua gunung itu, berkatalah Dzulkarnain, "Tiuplah." Hingga apabila besi itu sudah menjadi api, diapun berkata, "Berilah aku tembaga agar aku kutuangkan ke atas besi panas itu." Maka mereka tidak bisa mendakinya dan mereka tidak bisa melobanginya. Dzulkarnain berkata, "Ini adalah rahmat dari Tuhanku, maka apabila sudah datang janji Tuhanku, Dia akan menjadikannya hancur luluh; dan janji Tuhanku itu adalah benar." (QS Al-Kahf: 94-98)

Setelah terlepas, mereka akan melakukan kerusakan di muka bumi ini dan menjadi tanda segera datangnya kiamat.

Di Mana Lokasi Ya'juj dan Ma'juj?

Tidak ada nash atau keterangan yang sharih tentang posisi dimana Ya'juj dan Ma'juj itu dipenjarakan oleh Zulkarnain. Yang ada hanyalah keterangan sepotong saja bahwa tempatnya di wilayah timur di sebuah tempat yang diapit oleh dua gunung yang besar. Namun detail lokasinya tidak pernah disebutkan dalam hadits.

Memang ada yang mengatakan bahwa mereka dipenjarakan di daerah Tirmiz, namun ini tetap masih jadi perbedaan di kalangan ahli sejarah. Kita tidak bisa memastikannya karena tidak ada data yang akurat dari sisi nash Quran dan sunnah. Mungkin nanti penemuan ilmiyah di masa mendatang akan bisa memberikan gambaran lebih detail, yaitu pada saat terjadi peristiwa tersebut.

Wallahu a'lam bishshawab.


Ditulis oleh Hari Kuswanto
Saturday, 19 January 2008

No comments: