Google

Tuesday, March 11, 2008

BERBUATLAH YANG TERBAIK - Kisah 4 Istri

Berbuat Baiklah Selama Masih Hidup



Berbuatlah yang terbaik dalam hidupmu selama engkau masih
di dunia...

Suatu ketika, ada seorang pedagang kaya yang mempunyai 4
isteri. Dia mencintai isteri ke-4 dan menganugerahinya
harta dan kesenangan, sebab ia yang tercantik di antara
semua isterinya.

Pria ini juga mencintai isterinya yang ke-3. ia sangat
bangga dengan sang isteri dan selalu berusaha untuk
memperkenalkan wanita cantik ini kepada semua temannya.
Namun ia juga selalu kuatir kalau isterinya ini lari
dengan pria lain. Begitu juga dengan isteri ke-2. Sang
pedagang sangat menyukainya karena ia isteri yang sabar
dan penuh pengertian.

Kapan pun pedagang mendapat masalah, ia selalu minta
pertimbangan isteri ke-2-nya ini, yang selalu menolong dan
mendampingi sang suami melewati masa-masa sulit.

Sama halnya dengan isteri pertama. Ia adalah pasangan yang
sangat setia dan selalu membawa perbaikan bagi kehidupan
keluarganya. Wanita ini yang merawat dan mengatur semua
kekayaan dan bisnis sang suami.

Akan tetapi, sang pedagang kurang mencintainya meski
isteri pertama ini begitu sayang kepadanya. Suatu hari si
pedagang sakit dan menyadari bahwa ia akan segera
meninggal. Ia meresapi semua kehidupan indahnya dan
berkata dalam hati, "Saat ini aku punya 4 isteri. Namun
saat aku meninggal, aku akan sendiri. Betapa menyedihkan."

ISTERI KE-4: NO WAY

Lalu pedagang itu memanggil semua isterinya dan bertanya
pada isteri ke-4-nya. "Engkaulah yang paling kucintai,
kuberikan kau gaun dan perhiasan indah. Nah, sekarang aku
akan mati. Maukah kamu mendampingi dan menemaniku?" Ia
terdiam.... tentu saja tidak! Jawab isteri ke-4 dan pergi
begitu saja tanpa berkata apa2 lagi. Jawaban ini sangat
menyakitkan hati. Seakan2 ada pisau terhunus dan mengiris-
iris hatinya.

ISTERI KE-3: MENIKAH LAGI

Pedagang itu sedih lalu bertanya pada isteri ke-3. "Aku
pun mencintaimu sepenuh hati dan saat ini hidupku akan
berakhir. Maukah kau ikut denganku dan menemani akhir
hayatku?" Isterinya menjawab, "hidup begitu indah di sini,
Aku akan menikah lagi jika kau mati". Bagai disambar petir
di siang bolong, sang pedagang sangat terpukul dengan
jawaban tsb. Badannya terasa demam.

ISTERI KE-2: SAMPAI LIANG KUBUR

Kemudian ia memanggil isteri ke-2. "Aku selalu berpaling
kepadamu setiap kali aku mendapat masalah dan kau selalu
membantuku sepenuh hati. Kini aku butuh sekali bantuanmu.
Kalau aku mati, maukah engkau mendampingiku?" Jawab sang
isteri, "Maafkan aku kali ini aku tak bisa menolongmu. Aku
hanya bisa mengantarmu hingga ke liang kubur. Nantiakan
kubuatkan makam yang indah untukmu."

ISTERI KE-1: SETIA BERSAMA SUAMI

Pedagang ini merasa putus asa. Dalam kondisi kecewa itu,
tiba- tiba terdengar suara, "Aku akan tinggal bersamamu
dan menemanimu kemana pun kau pergi.

Aku tak akan meninggalkanmu, aku akan setia bersamamu.
Pria itu lalu menoleh ke samping, dan mendapati isteri
pertamanya di sana. Ia tampak begitu kurus. Badannya
seperti orang kelaparan. Merasa menyesal, sang pedagang
lalu bergumam, "Kalau saja aku bisa merawatmu lebih baik
saat aku mampu, tak akan kubiarkan engkau kurus seperti
ini, isteriku."

HIDUP KITA DIWARNAI 4 ISTERI

Sesungguhnya, kita punya 4 isteri dalam hidup ini. Isteri
ke-4 adalah TUBUH kita. Seberapa banyak waktu dan biaya
yang kita keluarkan untuk tubuh kita supaya tampak indah
dan gagah. Semua ini akan hilang dalam suatu batas waktu
dan ruang. Tak ada keindahan dan kegagahan yang tersisa
saat kita menghadap kepada-Nya.

Isteri ke-3, STATUS SOSIAL DAN KEKAYAAN. Saat kita
meninggal, semuanya akan pergi kepada yang lain. Mereka
akan berpindah dan melupakan kita yang pernah memilikinya.
Sebesar apapun kedudukan kita dalam masyarakat dan
sebanyak apapun harta kita, semua itu akan berpindah
tangan dalam waktu sekejap ketika kita tiada.

Sedangkan isteri ke-2, yakni KERABAT DAN TEMAN. Seberapa
pun dekat hubungankita dengan mereka, kita tak akan bisa
terus bersama mereka. Hanya sampai liang kuburlah mereka
menemani kita. Dan sesungguhnya isteri pertama kita adalah
JIWA DAN AMAL KITA. Sebenarnya hanya jiwa dan amal kita
sajalah yang mampu untuk terus setia mendampingi kemana
pun kita melangkah. Hanya amallah yang mampu menolong kita
di akhirat kelak.

Jadi, selagi mampu, perlakukanlah jiwa kita dengan bijak
serta jangan pernah malu untuk berbuat amal, memberikan
pertolongan kepada sesama yang membutuhkan. Betapa pun
kecilnya bantuan kita, pemberian kita menjadi sangat
berarti bagi mereka yang memerlukannya.

Mari kita belajar memperlakukan jiwa dan amal kita dengan
bijak.


Pesan Seorang Ayah

Dahulu kala ada 2 orang kakak beradik. Ketika ayahnya
meninggal, sebelumnya berpesan dua hal:
1. Jangan menagih hutang kepada orang yang berhutang
kepadamu.. dan
2. Jika pergi dari rumah ke toko jangan sampai mukamu
terkena sinar matahariĆ¢€¦
Waktu berjalan terus. Dan kenyataan terjadi, bahwa
beberapa tahun setelah ayahnya meninggal anak yang sulung
bertambah kaya sedang yang bungsu menjadi semakin miskin.
Ibunya yang masih hidup menanyakan hal itu kepada
mereka...

Jawab anak yang bungsu : Inilah karena saya mengikuti
pesan ayah. Ayah berpesan bahwa saya tidak boleh menagih
hutang kepada orang yang berhutang kepadaku, dan sebagai
akibatnya modalku susut karena orang yang berhutang
kepadaku tidak membayar sementara aku tidak boleh menagih.
Juga ayah berpesan supaya kalau saya pergi atau pulang
dari rumah ke toko dan sebaliknya tidak boleh terkena
sinar matahari. Akibatnya saya harus naik becak atau
andong. Sebetulnya dengan jalan kaki saja cukup, tetapi
karena pesan ayah demikian maka akibatnya pengeluaranku
bertambah banyak.
Kepada anak yang sulung yang bertambah kaya, ibupun
bertanya hal yang sama.
Jawab anak sulung: Ini semua adalah karena saya
mentaati pesan ayah. Karena ayah berpesan supaya saya
tidak menagih kepada orang yang berhutang kepada saya,
maka saya tidak menghutangkan sehingga dengan demikian
modal tidak susut. Juga ayah berpesan agar supaya jika
saya berangkat ke toko atau pulang dari toko tidak boleh
terkena sinar matahari, maka saya berangkat ke toko
sebelum matahari terbit dan pulang sesudah matahari
terbenam. Akibatnya toko saya buka sebelum toko lain buka,
dan tutup jauh sesudah toko yang lain tutup. Sehingga
karena kebiasaan itu, orang menjadi tahu dan tokoku
menjadi laris, karena mempunyai jam kerja lebih lama.
Bagaimana dengan kita?
Kisah di atas menunjukkan bagaimana sebuah kalimat di
tanggapi dengan presepsi yang berbeda jika kita melihat
dengan positif attitude maka segala kesulitan sebenarnya
adalah sebuah perjalanan membuat kita sukses tetapi kita
bisa juga terhanyut dengan adanya kesulitan karena
rutinitas kita ... pilihan ada di tangan kita.
"Berusahalah melakukan hal biasa yang dikerjakan
dengan cara yang luar biasa..."
- Jens Lehmann -
No 1 GoalKeeper 2007 (FIFA2007) and The Best
Motivator in ARSENAL (Arsene Wenger, May 2007)


Berbuat Baiklah Selama Masih Hidup



Berbuatlah yang terbaik dalam hidupmu selama engkau masih
di dunia...

Suatu ketika, ada seorang pedagang kaya yang mempunyai 4
isteri. Dia mencintai isteri ke-4 dan menganugerahinya
harta dan kesenangan, sebab ia yang tercantik di antara
semua isterinya.

Pria ini juga mencintai isterinya yang ke-3. ia sangat
bangga dengan sang isteri dan selalu berusaha untuk
memperkenalkan wanita cantik ini kepada semua temannya.
Namun ia juga selalu kuatir kalau isterinya ini lari
dengan pria lain. Begitu juga dengan isteri ke-2. Sang
pedagang sangat menyukainya karena ia isteri yang sabar
dan penuh pengertian.

Kapan pun pedagang mendapat masalah, ia selalu minta
pertimbangan isteri ke-2-nya ini, yang selalu menolong dan
mendampingi sang suami melewati masa-masa sulit.

Sama halnya dengan isteri pertama. Ia adalah pasangan yang
sangat setia dan selalu membawa perbaikan bagi kehidupan
keluarganya. Wanita ini yang merawat dan mengatur semua
kekayaan dan bisnis sang suami.

Akan tetapi, sang pedagang kurang mencintainya meski
isteri pertama ini begitu sayang kepadanya. Suatu hari si
pedagang sakit dan menyadari bahwa ia akan segera
meninggal. Ia meresapi semua kehidupan indahnya dan
berkata dalam hati, "Saat ini aku punya 4 isteri. Namun
saat aku meninggal, aku akan sendiri. Betapa menyedihkan."

ISTERI KE-4: NO WAY

Lalu pedagang itu memanggil semua isterinya dan bertanya
pada isteri ke-4-nya. "Engkaulah yang paling kucintai,
kuberikan kau gaun dan perhiasan indah. Nah, sekarang aku
akan mati. Maukah kamu mendampingi dan menemaniku?" Ia
terdiam.... tentu saja tidak! Jawab isteri ke-4 dan pergi
begitu saja tanpa berkata apa2 lagi. Jawaban ini sangat
menyakitkan hati. Seakan2 ada pisau terhunus dan mengiris-
iris hatinya.

ISTERI KE-3: MENIKAH LAGI

Pedagang itu sedih lalu bertanya pada isteri ke-3. "Aku
pun mencintaimu sepenuh hati dan saat ini hidupku akan
berakhir. Maukah kau ikut denganku dan menemani akhir
hayatku?" Isterinya menjawab, "hidup begitu indah di sini,
Aku akan menikah lagi jika kau mati". Bagai disambar petir
di siang bolong, sang pedagang sangat terpukul dengan
jawaban tsb. Badannya terasa demam.

ISTERI KE-2: SAMPAI LIANG KUBUR

Kemudian ia memanggil isteri ke-2. "Aku selalu berpaling
kepadamu setiap kali aku mendapat masalah dan kau selalu
membantuku sepenuh hati. Kini aku butuh sekali bantuanmu.
Kalau aku mati, maukah engkau mendampingiku?" Jawab sang
isteri, "Maafkan aku kali ini aku tak bisa menolongmu. Aku
hanya bisa mengantarmu hingga ke liang kubur. Nantiakan
kubuatkan makam yang indah untukmu."

ISTERI KE-1: SETIA BERSAMA SUAMI

Pedagang ini merasa putus asa. Dalam kondisi kecewa itu,
tiba- tiba terdengar suara, "Aku akan tinggal bersamamu
dan menemanimu kemana pun kau pergi.

Aku tak akan meninggalkanmu, aku akan setia bersamamu.
Pria itu lalu menoleh ke samping, dan mendapati isteri
pertamanya di sana. Ia tampak begitu kurus. Badannya
seperti orang kelaparan. Merasa menyesal, sang pedagang
lalu bergumam, "Kalau saja aku bisa merawatmu lebih baik
saat aku mampu, tak akan kubiarkan engkau kurus seperti
ini, isteriku."

HIDUP KITA DIWARNAI 4 ISTERI

Sesungguhnya, kita punya 4 isteri dalam hidup ini. Isteri
ke-4 adalah TUBUH kita. Seberapa banyak waktu dan biaya
yang kita keluarkan untuk tubuh kita supaya tampak indah
dan gagah. Semua ini akan hilang dalam suatu batas waktu
dan ruang. Tak ada keindahan dan kegagahan yang tersisa
saat kita menghadap kepada-Nya.

Isteri ke-3, STATUS SOSIAL DAN KEKAYAAN. Saat kita
meninggal, semuanya akan pergi kepada yang lain. Mereka
akan berpindah dan melupakan kita yang pernah memilikinya.
Sebesar apapun kedudukan kita dalam masyarakat dan
sebanyak apapun harta kita, semua itu akan berpindah
tangan dalam waktu sekejap ketika kita tiada.

Sedangkan isteri ke-2, yakni KERABAT DAN TEMAN. Seberapa
pun dekat hubungankita dengan mereka, kita tak akan bisa
terus bersama mereka. Hanya sampai liang kuburlah mereka
menemani kita. Dan sesungguhnya isteri pertama kita adalah
JIWA DAN AMAL KITA. Sebenarnya hanya jiwa dan amal kita
sajalah yang mampu untuk terus setia mendampingi kemana
pun kita melangkah. Hanya amallah yang mampu menolong kita
di akhirat kelak.

Jadi, selagi mampu, perlakukanlah jiwa kita dengan bijak
serta jangan pernah malu untuk berbuat amal, memberikan
pertolongan kepada sesama yang membutuhkan. Betapa pun
kecilnya bantuan kita, pemberian kita menjadi sangat
berarti bagi mereka yang memerlukannya.

Mari kita belajar memperlakukan jiwa dan amal kita dengan
bijak.


Pesan Seorang Ayah

Dahulu kala ada 2 orang kakak beradik. Ketika ayahnya
meninggal, sebelumnya berpesan dua hal:
1. Jangan menagih hutang kepada orang yang berhutang
kepadamu.. dan
2. Jika pergi dari rumah ke toko jangan sampai mukamu
terkena sinar matahariĆ¢€¦
Waktu berjalan terus. Dan kenyataan terjadi, bahwa
beberapa tahun setelah ayahnya meninggal anak yang sulung
bertambah kaya sedang yang bungsu menjadi semakin miskin.
Ibunya yang masih hidup menanyakan hal itu kepada
mereka...

Jawab anak yang bungsu : Inilah karena saya mengikuti
pesan ayah. Ayah berpesan bahwa saya tidak boleh menagih
hutang kepada orang yang berhutang kepadaku, dan sebagai
akibatnya modalku susut karena orang yang berhutang
kepadaku tidak membayar sementara aku tidak boleh menagih.
Juga ayah berpesan supaya kalau saya pergi atau pulang
dari rumah ke toko dan sebaliknya tidak boleh terkena
sinar matahari. Akibatnya saya harus naik becak atau
andong. Sebetulnya dengan jalan kaki saja cukup, tetapi
karena pesan ayah demikian maka akibatnya pengeluaranku
bertambah banyak.
Kepada anak yang sulung yang bertambah kaya, ibupun
bertanya hal yang sama.
Jawab anak sulung: Ini semua adalah karena saya
mentaati pesan ayah. Karena ayah berpesan supaya saya
tidak menagih kepada orang yang berhutang kepada saya,
maka saya tidak menghutangkan sehingga dengan demikian
modal tidak susut. Juga ayah berpesan agar supaya jika
saya berangkat ke toko atau pulang dari toko tidak boleh
terkena sinar matahari, maka saya berangkat ke toko
sebelum matahari terbit dan pulang sesudah matahari
terbenam. Akibatnya toko saya buka sebelum toko lain buka,
dan tutup jauh sesudah toko yang lain tutup. Sehingga
karena kebiasaan itu, orang menjadi tahu dan tokoku
menjadi laris, karena mempunyai jam kerja lebih lama.
Bagaimana dengan kita?
Kisah di atas menunjukkan bagaimana sebuah kalimat di
tanggapi dengan presepsi yang berbeda jika kita melihat
dengan positif attitude maka segala kesulitan sebenarnya
adalah sebuah perjalanan membuat kita sukses tetapi kita
bisa juga terhanyut dengan adanya kesulitan karena
rutinitas kita ... pilihan ada di tangan kita.
"Berusahalah melakukan hal biasa yang dikerjakan
dengan cara yang luar biasa..."
- Jens Lehmann -
No 1 GoalKeeper 2007 (FIFA2007) and The Best
Motivator in ARSENAL (Arsene Wenger, May 2007)


No comments: