Google

Sunday, March 16, 2008

Nasihat dari teman, SJW

Nasihat dari seorang teman bernama SJW,tanggal 11 maret 2008, saat itu penulis merasa dalam keadaan bingung, lelah, menangis, kenapa begitu sulit menggapai halal dan haram yang sepertinya sudah sulit dibedakan di tengah-tengah masyarakat. Perbedaan itu seperti baru terasa bila berada di sekelompok orang, organisasi, yang mempunyai misi, pikirian sama.Apa kita hidup untuk berkelompok ? untuk menggapai tujuanbersama/kebaikan ? tapi apa kita sudah siap menerima perbedaan itu ?

Jaman Kaliyoga


Membentuk Darah dan Daging di Guwagarba atau kandungan Ibu. Pada jaman Kaliyoga yang menjadi sebab terjadinya peperangan manusia adalah karena Wanita, Bumi dan Kekayaan/harta. Pemahaman dan ajaran leluhur ini hampir tidak dipahami dan bahkan masyarakat lupa akan hal itu. Adalah wajar, jika masyarakat tumbuh berkembang dengan pesat dan mencapai keinginanya dengan berbagai strategi dan cara. Dalam Serat Kalatida menggambarkan sebagai jaman Edan. Jaman dimana manusia tidak memiliki pedoman atau arah hidup yang jelas.Dalam petikan suratnya menyebutkan :

" Akeh janji ora ditetepi, Akeh wong nrajang sumpahe dewe, Manungsa seneng tumindak nyalah, tan nindakake hukum Allah, barang jahat diangkat-angkat, barang suci dibenci. Akeh manungsa ngutamaake reyal, lali kamanungsane, lali kebecikan, lali anak lali kadang. Akeh Bapa lali anak, akeh anak nladung biyung. Sadulur pada cidra, kaluarga pada curiga, kanca dadi mungsuh, manungsa lali asale ".

Lha sekarang, kita ini diera jaman apa? Jaman Edan atau Kalabendu?

Nasihat dari seorang teman bernama SJW,tanggal 11 maret 2008, saat itu penulis merasa dalam keadaan bingung, lelah, menangis, kenapa begitu sulit menggapai halal dan haram yang sepertinya sudah sulit dibedakan di tengah-tengah masyarakat. Perbedaan itu seperti baru terasa bila berada di sekelompok orang, organisasi, yang mempunyai misi, pikirian sama.Apa kita hidup untuk berkelompok ? untuk menggapai tujuanbersama/kebaikan ? tapi apa kita sudah siap menerima perbedaan itu ?

Jaman Kaliyoga


Membentuk Darah dan Daging di Guwagarba atau kandungan Ibu. Pada jaman Kaliyoga yang menjadi sebab terjadinya peperangan manusia adalah karena Wanita, Bumi dan Kekayaan/harta. Pemahaman dan ajaran leluhur ini hampir tidak dipahami dan bahkan masyarakat lupa akan hal itu. Adalah wajar, jika masyarakat tumbuh berkembang dengan pesat dan mencapai keinginanya dengan berbagai strategi dan cara. Dalam Serat Kalatida menggambarkan sebagai jaman Edan. Jaman dimana manusia tidak memiliki pedoman atau arah hidup yang jelas.Dalam petikan suratnya menyebutkan :

" Akeh janji ora ditetepi, Akeh wong nrajang sumpahe dewe, Manungsa seneng tumindak nyalah, tan nindakake hukum Allah, barang jahat diangkat-angkat, barang suci dibenci. Akeh manungsa ngutamaake reyal, lali kamanungsane, lali kebecikan, lali anak lali kadang. Akeh Bapa lali anak, akeh anak nladung biyung. Sadulur pada cidra, kaluarga pada curiga, kanca dadi mungsuh, manungsa lali asale ".

Lha sekarang, kita ini diera jaman apa? Jaman Edan atau Kalabendu?

1 comment:

ATMO said...

Zaman dan kategorisasinya sebenarnya hanya merupakan gejala umum saja yang menunjukkan adanya Perubahan. Ini merupakan proyeksi makro dari kondisi manusia senidir yang mengalami perubahan mulai dari ruh ditiupkan di alam rahim, dilahirkan, menjadi kanak-kanak, menjadi remaja yang penuh gelora, dewasa dan akhirnya menua. Jadi, tak da yang aneh sebenarnya bagi yang benar-benar membaca tanda-tanda kehidupan. Tafsir akhir dari semua itu kembali kepada kemampuan kit amenganli semua itu sebagai karakteristik dasar dari asm, sifat dan perbuatan Pencipta. Jadi, nikmati saja dan waspada.